Pulau yang terdapat di Maluku Utara ini berbatasan langsung dengan negara Filipina dan berada di sisi samudera Pasifik. Pulau ini memiliki sejarah bagi pasukan Amerika Serikat dalam menghancurkan perlawanan Jepang pada Perang Dunia ke-2 di kawasan Asia Pasifik.
Jenderal Douglas McArthur, Panglima Perang Pasifik Amerika Serikat, menjadikan pulau ini sebagai tempat konsolidasi pasukan Divisi VII Angkatan Perang Amerika Serikat untuk menaklukkan Jepang melalui Filipina.
Untuk mencapai Pulau Morotai dapat dilakukan melalui udara. Pesawat dapat mendarat di Landasan Pitu Strep, di Desa Wawama, di Kecamatan Morotai Selatan. Bandara ini merupakan peninggalan Perang Dunia Kedua.
Meskipun memiliki tujuh landasan, namun saat ini hanya satu landasan saja yang masih bisa di gunakan. Sedangkan sisanya sudah tertutup semak belukar.
Tidak jauh dari landasan, terdapat goa air kaca. Di dalam goa ini terdapat sumber mata air, yang dulu kerap di gunakan Jendral Douglas MC Arthur sebagai tempat pemandian pribadi.
Di Gugusan Kepulauan Morotai juga terdapat Pulau Zum Zum dan Pulau Dodola yang memiliki sejarah pada Perang Dunia ke-2.
Pulau Zum Zum dahulu di gunakan sebagai Pusat Komando dan Pusat Pertahanan Tentara Amerika Serikat. Pulau ini dapat ditempuh dengan perahu selama 15 menit dari Kota Kecamatan Daruba. Di perjalanan akan bertemu dengan bangkai kapal selam milik tentara Jepang yang karam.
Di pulau Zum Zum, juga terdapat bungker pertahanan tentara Amerika Serikat. Di sela-sela hutan mangrove juga terdapat goa yang pernah dijadikan sebagai tempat pertahanan tentara Jepang. Namun goa ini sekarang kondisinya tidak terawat.
Di seberang Pulau Zum Zum terdapat Pulau Dodola. Pulau ini dahulu menjadi tempat wisata pasukan Amerika Serikat. Untuk mencapai Pulau Dodola memerlukan waktu sekitar 10 menit perjalanan dengan menggunakan perahu motor.
Pulau ini dikelilingi pasir putih yang menghubungkan antara Pulau Dodola Besar dan Dodola Kecil. Airnya jernih dan sangat cocok untuk berenang.
Pada saat Perang Dunia ke-2, Jendral Douglas MC Artur beserta tentara Amerika Serikat kerap menghabiskan akhir pekan dengan bersantai di tempat ini. Hingga sekarang, tempat ini menjadi tempat wisata bagi warga setempat setiap akhir pekan.
Menurut Kepala Bappeda Pemkab Pulau Morotai, Muhlis Baay, Pulau Morotai mengungkapkan, pulau ini memang memiliki sejarah tersendiri bagi pasukan Amerika Serikat dan Jepang pada Perang Dunia Kedua.
Bernostalgia Perang Dunia Kedua tidak lengkap bila tidak berkunjung ke Pulau Ternate. Di pulau ini terdapat sejumlah situs bersejarah yang mempunyai nilai historis tinggi, diantaranya Kedaton Sultan Ternate. Kedaton ini merupakan istana kebanggaan warga Ternate.
Di sebelah selatan Kota Ternate, terdapat Benteng Kalamata. Benteng ini dibangun tentara Portugis pada tahun 1540. Benteng ini masih kokoh berdiri hingga kini.
Dari tempat ini, Pulau Maitara dan Pulau Tidore terlihat dari kejauhan. Seperti yang terlihat dalam gambar uang pecahan seribu rupiah.
Perang adalah situasi yang sedapat mungkin dihindari. Namun bila tetap terjadi, setelah perang reda, lokasi yang pernah dijadikan basis pertahanan menjadi kenangan yang kerap di didatangi kembali untuk bernostalgia.
Demikianlah Artikel Travel Indonesia tentang Wisata Sejarah Perang Dunia II di Pulau Morotai Halmahera Maluku pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Wisata Indonesia sebelumnya tentang Pasir Putih Terhalus di Pantai Trikora Riau. Semoga bisa menjadi referensi wisata bagi Anda dan keluarga!