Melihat Benda Pusaka Bersejarah di Istana Kedatuan Luwu Palopo


Melihat Benda Pusaka Bersejarah di Istana Kedatuan Luwu Palopo ---Jejak nenek moyang Sulawesi berada di sudut simpang empat Jalan Andi Jemma, Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Komplek rumah bergaya arsitektur art-deco yang berpagar besi dan beton. Di sana, berdiri Istana Kedatuan Luwu.
Istana Kedatuan Luwu Palopo
Komplek bangunan direhabilitasi Belanda pada tahun 1920. Istana Kedatuan Luwu, peninggalan leluhur itu, mestinya jadi museum kota.
“Kabarnya ada dana hibah dari Dinas Pariwisata sebesar Rp500 juta per tahun, tetapi rupanya tidak sampai ke tangan kami,” kata Andi Amir, pengurus rumah tua itu.
Amir mengeluhkan besarnya biaya perawatan istana yang sehari-harinya diambil dari kas Yayasan Istana. Besarannya hampir tidak mencukupi dirinya untuk mengurus seluruh komplek bangunan yang seharusnya terawat rapi.

Di dalam Istana Kedatuan Luwu terdapat berbagai benda pusaka. Di antaranya, terpajang dalam lemari kaca, sertifikat Pahlawan Nasional RI bagi (almarhum) Andi Jemma ditandatangani Presiden Megawati Soekarnoputri pada 2004.

Ada boneka sepasang manekin berpakaian pengantin ala Luwu. Pelaminan khas adat setempat. Silsilah 23 generasi Pajung-e ri Luwu atau pohon famili dari raja-raja Kedatuan Luwu. Juga terpampang legenda Batara Guru.

Tersimpan beragam senjata pusaka berupa keris. Di dalam lemari kaca, terpajang piring antik, alat musik kecapi, guci, keramik, dan bosara’ (wadah penyimpan panganan tradisional). Susunan raja-raja Kedatuan Luwu turut menghiasi dinding.

Sayangnya, lantaran dukungan dana operasional yang minim, terselip debu membekap benda-benda pusaka Istana Kedatuan Luwu. Sehelai kemeja busana adat bahkan robek dan compang-camping.
"Anda datang ketika Opu Raja tidak ada di tempat, kalau beliau ada mungkin dapat menjelaskan segala-sesuatunya dengan lebih baik,” tutur Andi Amir.
Setelah puas berkeliling melihat-lihat peninggalan benda-benda pusaka, okezone mencari-cari namun tidak menemukan adanya tulisan beraksara Lontarak yang menceritakan epik terkenal dari Sulawesi, I La Galigo.
“Tidak setiap hari istana ini dibuka untuk umum. Kecuali ada perlakuan khusus bila Anda merupakan keluarga Opu Raja,” tuntas Amir, yang akhirnya diberitahu yang datang berkunjung adalah kemenakan Opu Raja sendiri.
Demikianlah Artikel Travel Indonesia tentang Benda Pusaka Bersejarah di Istana Kedatuan Luwu Palopo pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Wisata Indonesia tentang Wisata Sejarah Pulau Morotai pada arsip sebelumnya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi wisata bagi Anda dan keluarga!


Cari Tiket Pesawat dan Hotel Idaman Untuk Wisata Anda