Menikmati Pasir Putih Terhalus di Pantai Trikora Riau


Menikmati Pasir Putih Terhalus di Pantai Trikora Riau ---Pesona pulau dan pantai di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) tak disangsikan lagi. Sekadar menyebut Pulang Galang, Rempang, Tanjung Balaikarimun, menarik untuk dikunjungi. Namun rasanya tidak afdol jika Anda ke Kepri tidak mampir ke Pulau Penyengat.
Pantai Trikora Riau
Lokasi wisata pantai yang ada, semuanya juga menjanjikan kesenangan untuk dijelajahi sendiri maupun bersama keluarga. Banyak pula pilihannya seperti Pantai Lagoi, Pongkar di Tanjung Balaikarimun, Nongsa di Pulau Batam, Melur di Pulau Galang, Batu di Natuna dan lainnya. Tak heran jika Kepulauan Riau dijuluki Negeri Seribu Pantai.

Ada Pantai Trikora yang menjadi ciri khas Kepulauan Riau. Bagi warga Kota Tanjungpinang (ibu kota Kepri), Pantai Trikora sudah tak asing lagi. Nuansa pasir putihnya yang halus sulit ditemukan di tempat wisata pantai lainnya.

Tidak sedikit pelancong asal mancanegara yang pernah berkunjung ke sana menyebutnya pasir putih Pantai Trikora merupakan salah satu yang terbaik di Asia Tenggara. Mungkin pilihan yang tepat bagi wisatawan lokal mengunjungi pantai ini.

Perjalanan udara dari Jakarta ke Tanjung Pinang memakan waktu sekitar satu setengah jam. Dari Bandara Raja Haji Fisabillilah Tanjungpinang dengan taksi Pantai Trikora dapat ditempuh sekitar 65 menit. Pantai Trikora tepatnya terletak di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang.

Berlokasi di Pulau Bintan arah timur Kota Tanjungpinang. Jalan menuju ke lokasi pantai mulus beraspal. Panjang kawasan pantai, yang namanya mirip peristiwa politik jaman revolusi ini, diperkirakan 25 kilometer.

Perjalanan darat pun sudah mengungkapkan pengalaman tersendiri, penuh pesona. Di sepanjang pesisir pantai, tampak pulau-pulau kecil di kejauhan. Beberapa nelayan terlihat beraktivitas di atas sampan di tengah laut.

Pantai yang satu ini memang diakui memiliki pesona alam yang menjadi magnet bagi para wisatawan. Hamparan pasir putih, bebatuan besar, serta pepohonan nyiur yang berbaris di sepanjang bibir pantai, menyajikan panorama yang membuai hati.

Lokasinya yang agak jauh dari pusat kota, membuat pantai ini menjadi pelarian sempurna bagi Anda yang letih beradu dengan hiruk-pikuk kehidupan urban.

Pantai ini tergolong masih perawan. Jika mentari bersinar cerah pasir putih di Pantai Trikora berkilau, dan terkadang memantulkan warna-warni antara biru dan hijau, akibat pantulan sinar mentari oleh terumbu karang yang ada di sekitar pantai. Bila dilihat dari dekat, sungguh fantastis.

Warga setempat menyebutnya dengan warna 'Lancang Kuning', karena mirip dengan warna di legenda cerita perahu Lancang Kuning Berlayar Malam. Jika diperhatikan seksama ada lima warna yang semburat di atas pasir putih Pantai Trikora, dapat dilihat dengan mata telanjang. Warna-warna itu antara lain bening, hijau muda, hijau agak pekat, biru muda dan biru pekat.

Menyusuri pantai ini hiasan ornament batu alami terlihat unik dan megah dengan ukuran raksasanya sebagaimana yang ditemukan di Pulau Belitung. Dan posisi batu juga memiliki ciri khas sendiri. Tidak hanya dapat dilihat di pantai saja, akan tetapi sampai ke persawahan penduduk yang berada di luar garis pantai.

Berbagai panorama indah dapat ditemui di sini. Masyarakat lokal mengenal Pantai Trikora merupakan objek wisata alam murah dan meriah. Tidak hanya tamu lokal saja yang selalu mengunjungi kawasan wisata ini pada akhir pekan, wisatawan asing pun tidak mau ketinggalan menikmati keindahan alamnya. Deburan ombak dan pasir putih di Trikora kerap diumpamakan sebagai Bali kedua.

Fasilitas Pantai Trikora
Memasuki wilayah pantai, tersedia sejumlah pendopo sebagai tempat bersantai dan melepas penat. Ketika kami tiba di sana selepas tengah hari, tampak beberapa puluh pengunjung, sebagian besar anak-anak muda terlihat asyik menikmati panorama pantai yang berhias angin sejuk.

Sayang, di pantai ini tidak tersedia fasilitas yang memadai dan modern. Anda hanya bisa bermain ombak sambil berjalan menyusuri sepanjang garis pantai. Jauh jika membandingkannya dengan Pantai Lagoi (Bintan Resort). Tata kelola yang masih 'apa adanya' masih mendominasi nuansa sosiologis Pantai Trikora.

Di pinggir pantai banyak sekali warga menawari jajanan kaki lima mulai dari ikan bakar, jangung bakar, sotong bakar dan lain-lain, semuanya dilakukan secara tradisional. Belum ada kreatifitas sebuah distinasi wisata yang bisa memberikan nilai tambah. Beda jauh dengan nuansa Lagoi yang hampir semua aktivitas bisa menghasilkan dolar.

Satu lagi yang patut disayangkan, Anda jangan heran bila di sekitar Pantai Trikora agak sulit mencari toilet umum, atau tempat penitipan anak, maupun supermarket. Kalau mau ke toilet Anda bisa menumpang di rumah penduduk sekitarnya. Jangan khawatir mereka dengan senang hati meminjamkannya.

Malam hari, keindahan pantai tak tampak, kecuali saat bulan purnama. Belum ada aliran listrik yang masuk ke wilayah ini. Sungguh pantai ini membutuhkan sentuhan ketrampilan manajemen berpariwisata.

Demikianlah Artikel Travel Indonesia tentang Pasir Putih Terhalus di Pantai Trikora Riau pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Wisata Indonesia tentang Wisata Bahari Palu pada artip artikel sebelumnya. Semoga bisa menjadi referensi wisata bagi Anda dan keluarga!


Cari Tiket Pesawat dan Hotel Idaman Untuk Wisata Anda