Objek Wisata Sejarah Museum Gudang Ransum Sawahlunto Sumbar


Museum Gudang Ransum
Objek Wisata Sejarah Museum Gudang Ransum Sawahlunto Sumbar ---Koleksi benda museum berukuran kecil dan sedang mungkin sudah biasa Anda lihat. Bagaimana dengan koleksi berukuran raksasa? Jika Anda ingin melihatnya datang saja ke Museum Gudang Ransum.

Museum ini terletak di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat. Dulunya tersohor sebagai kota penghasil batu bara terbesar di Sumatra Barat. Museum ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari proses pertambangan di Sawahlunto.

Dulu museum ini bekas dapur umum untuk para pekerja pertambangan. Gudang Ransum didirikan tahun 1895. Di museum seluas 2.300 meter persegi berbagai berbagai koleksi peralatan yang dipakai memasak pada zaman dulu seperti tungku pembakaran yang tingginya 4 meter lebih, sejumlah periuk berdiameter 132 cm dengan tinggi 62 cm, kuali, rangsang, dan aneka peralatan dapur umum yang berukuran raksasa.

Di musem ini juga dipajang beberapa foto Orang Rantai dan kegiatan pertambangan yang membawa ingatan kita ke tempo doeloe. Gudang Ransum dulunya berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan pekerja Rantai (sebutan bagi tahanan Belanda yang dijadikan pekerja paksa). Mengingat para pekerja Rantai berjumlah ribuan dari berbagai daerah oleh sebab itu membutuhkan ransum (makanan) dalam jumlah besar dan cepat. Karena itu dipersiapkan Gudang Ransum dengan peralatan dapur serba besar.

Gudang ini terdiri dari beberapa bagian antar lain bagian dapur umum, gudang persediaan barang mentah, power strum atau tungku pembakaran, pabrik es batangan, penggilingan padi, dan rumah pemotongan hewan. Bahan bakar memasaknya dengan sistem uap. Di bawah ruang masak terdapat ruang bawah tanah dengan pipa cerobong yang mengalirkan uap panas untuk 20 tungku. Uap panas ini berasal dari air panas yang direbus di atas perbukitan yang dialirkan uapnya ke Gudang Ransum.

Setiap harinya Gudang ini menyediakan 65 pikul nasi untuk ribuan pekerja. Jatah makanan untuk Orang Rantai biasanya diantar ke lokasi tempat mereka bekerja. Koleksi Museum Gudang Ransum berjumlah 150 koleksi. Tidak termasuk koleksi foto-foto lama yang berjumlah 250 buah.

Di museum ini, turis bisa menyaksikan bahkan memiliki karya seni ukiran dan berbagai cenderamata yang dibuat dari batubara dengan harga cukup terjangkau.

Museum Gudang Ransum terletak 94 Km dari Kota Padang, Sumatera Barat. Anda bisa naik bis umum dari Terminal Air Pacah Padang Rp 15.000. Atau dengan menggunakan mobil rental atau biro perjalanan dengan tarif Rp 250.000 - Rp 500.000 per hari. Dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat sekitar 2 jam.

Kalau datang secara rombongan, sebaiknya menyewa bus yang disediakan Dinas Pariwisata Sawahlunto. Tak jauh dari Museum Gudang Ransum terdapat sebuah museum kereta api, tambang terbuka, dan lokasi Ombilin Mines Training College ( OMTC ).

Bagi masyarakat dan para pelajar yang ingin berkunjung ke Museum Gudang Ransum, tidak perlu khawatir karena tiket yang ditetapkan pihak museum sangat terjangkau. Untuk dewasa Rp 1.000 dan anak-anak sekitar Rp 500. Museum ini buka setiap Senin s/d Jumat mulai pukul 09.00-16.00 WIB.

Demikianlah Artikel Travel Indonesia tentang Objek Wisata Sejarah Museum Gudang Ransum Sawahlunto Sumbar pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Wisata Indonesia tentang Pemandian Air Panas Cimanggu Ciwidey Bandung pada arsip travel sebelumnya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi wisata bagi Anda dan keluarga!


Cari Tiket Pesawat dan Hotel Idaman Untuk Wisata Anda