Mengunjungi Kawasan Wisata Geologi Kawah Kamojang Bandung


Kawah Kamojang Bandung
Mengunjungi Kawasan Wisata Geologi Kawah Kamojang Bandung ---Kawah Kamojang bukan nama yang asing bagi mereka yang hobi travelling. Atau bagi mereka yang memang hobi untuk menelisik kandungan bumi dan bebatuan. Ya, Kamojang yang terletak di perbatasan Kabupaten Garut dan Bandung, Jawa Barat, ini menyimpan magnet wisata yang luar biasa. Tak heran jika kawasan ini bisa disebut sebagai kawasan wisata geologi (geowisata).

Bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Kawah Kamojang, bisa terlebih dahulu singgah di Bandung atau di Garut. Misalnya Anda memilih untuk bermalam di Garut, banyak sekali penginapan yang menawarkan sensasi alam, seperti Sampireun maupun Bukit Alamanda.

Saat okezone bertandang ke Garut, pilihan jatuh ke penginapan Bukit Alamanda. Di sana pihak penginapan sudah menawarkan berbagai paket wisata di daerah Garut. Pertama-tama, wisatawan akan diajak untuk naik ke Kawah Kamojang, kemudian setelah itu akan diajak wisata kota dengan mendatangi pusat-pusat kerajinan di Garut seperti kerajinan kulit, kerajinan akar wangi, dan juga kerajinan coklat garut.

Mengenai kawah Kamojang, wisatawan akan mendapatkan panorama alami perbukitan. Di kanan-kiri jalanan akan ditemukan berbagai tanaman sayur mayur dan juga tanaman akar wangi, yang biasa digunakan untuk berbagai jenis kerajinan ayaman. Kenapa akar wangi? karena memang akar dari tanaman jenis alang-alang ini baunya memang wangi.

Lepas dari jalanan berbukit, sebelum masuk ke kawasan kawah Kamojang, wisatawan bisa melihat dari dekat instalansi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang. Di sini, wisatawan sudah bisa melihat kepulan-kepulan asap yang berasal dari pipa-pipa instalansi yang memang mengalirkan uap panas bumi dari puncak kawah ke pembangkit listrik.

Eksplorasi pertama tenaga panas bumi ini seperti dilansir dari situs Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral dilakukan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1926 sampai 1928 dengan melakukan pemboran sebanyak lima sumur.

Geothermal Survey of Indonesia yang bekerja sama dengan New Zealand Geothermal Project pada tahun 1971-1979 kembali melakukan pemboran sebanyak 14 sumur eksplorasi. Pada tahun 1978 energi panas bumi Kamojang untuk pertama kalinya menghasilkan energi listrik sebesar 0,25 MW dan diresmikan pengoperasiannya oleh Menteri Pertambangan dan Energi Subroto.

Selanjutnya, pada tahun 1979–2003 kembali dilakukan pengeboran sumur pengembangan dan produksi, kemudian pada tahun 1983, PLTP Kamojang Unit 1 dengan kapasitas 30 MW ditetapkan secara resmi oleh Presiden Soeharto sebagai lapangan panas bumi pertama di Indonesia, dilanjutkan dengan peresmian PLTP Unit 2 & 3 (2 x 55 MW) pada tahun 1988 dilanjutkan kemudian pada tahun 2003-2007 dengan PLTP Unit 4 (60 MWe).

Total kapasitas PLTP Kamojang saat ini sebesar 200 MW, terdiri atas empat unit yakni PLTP Unit 1 dengan produksi 30 MW, unit 2 dan 3 masing-masing kapasitas 55 MW, serta PLTP unit 4 sebesar 60 MW. Keseluruhan energi listrik yang dihasilkan PLTP Kamojang dialirkan guna mendukung sistem transmisi (interkoneksi) Jawa-Bali.

Jalanan kembali menanjak. Setelah melewati pintu masuk dan membayar karcis, wisatawan akan menelusuri jalanan yang di kanan-kirinya masih berupa hutan tropis. Jalanan pun tidak sehalus sebelumnya. Kawah pertama yang bisa dilihat adalah kawah Manuk dan kawah Berecek. Sebelum akhirnya akan masuk ke kawasan parkir.

Bagi wisatawan yang ingin mendapatkan penjelasan panjang lembar tentang kawah-kawah yang ada di obyek geowisata ini, bisa meminta jasa juru kunci.

Sesampainya di lahan parkir, wisatawan akan langsung menikmati kepulan asap dari Kawah Kamojang. Jika ingin lebih jauh menelisik, wisatawan akan dipandu untuk naik ke perbukitan. Kawah pertama yang akan menyambut adalah Kawah Kereta. Kawah ini cukup unik, karena jika dimainkan dengan potongan bambu, maka bunyinya seperti bunti kereta api.

Jika belum puas, wisatawan bisa naik kembali, dan di sana sudah akan menanti sejumlah kawah lainnya. Salah satu yang unik adalah Kawah Hujan. Kawah ini unik, karena memancarkan percikan air yang tingkat volume pancarannya dan juga suhu airnya bisa diatur oleh sang juru kunci. Air yang mengenai tubuh kita serasa tusuk jarum yang konon bisa untuk kesehatan tubuh.

Di depan Kawah Hujan, ada satu kawah yang mengeluarkan asap. Asap ini pun bisa dimainkan oleh sang juru kunci. Jika penasaran, asap pun bisa diminta untuk mengarahkan ke tubuh wisatawan. Asap ini juga konon bisa untuk kesehatan, karena seolah-olah mandi sauna.

Tidak hanya itu, sebenarnya jumlah kawah di obyek geowisata Kamojang ini tidak kurang dari 27 kawah. Sejumlah flora dan fauna langka pun masih banyak ditemukan di kawasan ini.

Jadi tunggu apa lagi. Selain harga tiket yang murah, penginapan yang mudah didapatkan, dan sensasi mandi uap, Kawah Kamojang bisa menjadi alternatif liburan. Bahkan bagi mereka yang senang menelisik tentang aspek geologi maupun energi panas bumi, banyak hal bisa digali di obyek wisata ini.

Demikianlah Artikel Travel Indonesia tentang Kawasan Wisata Geologi Kawah Kamojang Bandung pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Wisata Indonesia sebelumnya tentang Desa Wisata Krebet Bantul. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi wisata bagi Anda dan keluarga!


Cari Tiket Pesawat dan Hotel Idaman Untuk Wisata Anda