Museum ini berada di bagian utara alun-alun dari Kraton Yogyakarta. Pada awalnya, museum ini merupakan yayasan yang bergerak dalam bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok.
Museum ini diresmikan pada 6 November 1935 oleh Sultan Hamengkubuwana VIII dengan ditandai Candrasengkala “Kayu Winayang Ing Brahmana Budha”. Kemudian akhir tahun 1974, museum ini diserahkan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan secara langsung bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal.
Museum ini bertugas untuk mengumpulkan, merawat, pengawetan, melaksanakan penelitian, pelayanan pustaka, bimbingan edukatif cultural, serta penyajian benda koleksi Museum Negeri Sonobudoyo.
Di museum ini terdapat 10 jenis koleksi, antara lain geologika, biologika, etnografi, arkeologi, numismatika/heraldika, historika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknologika.
Museum ini juga rumah bagi koleksi mengenai budaya dan sejarah Jawa yang dianggap paling lengkap setelah Museum Nasional Republik Indonesia di Jakarta. Museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata kuno (termasuk keris), dan topeng Jawa.
Saat ini Museum Sonobudoyo Yogyakarta sedang dirancang menjadi museum bertaraf internasional dengan menambah fasilitas dan aneka pelayanan berkelas dunia. Saat ini museum memiliki fasilitas pendopo, auditorium, labaratorium konservasi, dan perpustakaan.
Demikianlah Artikel Travel Indonesia tentang Wisata Sejarah dan Budaya Jawa di Museum Sonobudoyo Yogyakarta pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Wisata Indonesia tentang Museum Gajah Jakarta pada arsip artikel travel sebelumnya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi wisata bagi Anda dan keluarga!