Di Pasar Pagi Asemka, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, kalian akan menemukan segala ragam jewellry dengan harga setengah bahkan seperempat dari harga yang dipajang di mal-mal elit ibukota.
Memasuki ‘surga’ perhiasan ini ternyata sungguh menyenangkan. Pemandangan yang ada benar-benar memanjakan mata dan menggoda hati untuk membuka dompet.
Di sepanjang lorong yang saya lewati berderet toko yang menjual beragam asesoris. Gelang, anting, kalung, cincin, jam tangan, bros hingga jepit rambut bertebaran di setiap sudut pasar. Barang-barang di pasar ini kebanyakan diimpor dari Korea dan China. Meski jarang, ada juga made in Indonesia.
Di kanan kiri saya bergelantungan kalung-kalung panjang dan pendek dengan berbagai model yang sedang tren. Venetian style, ethnic style, coker atau pun asimetris semua tersedia. Bahannya juga beragam.
Harganya juga beragam. Dari dua ribu hingga di atas seratus ribu rupiah. Misalnya, sepasang anting tembaga bulat panjang, harga satuannya Rp 15.000. Namun jika membeli tiga atau lebih anting tersebut hanya dijual dengan harga Rp 10.000 saja.
Pun satu kalung kayu yang dirangkai dalam jalinan pita. Harga satuannya Rp 60.000. Tetapi jika membeli tiga harga tiap kalungnya menjadi Rp 40.000. Lalu, kalung asimetris dua rangkap yang diimpor langsung dari Korea, dijual seharga Rp 40.000 per kalung. Kalau membeli tiga, harga yang harus dibayar hanya Rp 25.000.
Kawasan ini sebenarnya memang pasar grosir. Jadi, lebih ditujukan bagi mereka yang akan menjual kembali dagangannya. Tidak heran jika para pelanggan yang datang tak hanya dari Jakarta, tetapi juga kota-kota lain di pulau Jawa dan luar Jawa.
Jika ingin model yang tidak pasaran dengan mendesain sendiri, jangan khawatir, Asemka juga menyediakannya. Keluar dari surga perhiasan, terdapat toko-toko yang menyediakan bahan-bahan mentah untuk merancang gelang, anting, kalung, cincin dan pernak-pernik lainnya. Sayangnya, tidak ada jasa khusus bagi yang mau belajar merakit perhiasan.
Berbagai bentuk dan jenis bead (manik-manik) bisa dipilih sesuai selera si pembuat. Bulat, panjang, kotak, lonjong, hingga berbentuk hati atau pun kupu-kupu. Bahannya, dari yang murah bead plastik sampai yang mahal, kristal Swarozki juga ada. Di toko-toko ini, dengan sistim swalayan, kita bisa sesuka hati mencari bead atau bahan lain yang kita perlukan.
Di beberapa toko, bahan-bahan tersebut sudah dibungkus dengan rapi dalam kantong-kantong plastik bening. Sementara di toko lainnya, pernak-pernik dibiarkan begitu saja dalam kantong-kantong plastik besar.
Jadi, kalau ingin membeli, harus membawa sendiri kantong-kantong itu ke penjaga toko yang telah siap dengan timbangan mereka. Mereka akan memilah-milah bahan-bahan itu sesuai dengan kebutuhan pembeli, setengah lusin, satu pon, setengah gross dan seterusnya.
Pun dengan segala asesoris penunjangnya, yakni beragam pernik yang terbuat dari metal. Contohnya, jarum, paku, ring dan rantai khusus untuk merangkai kalung, anting, gelang, atau perhiasan lainnya. Warnanya juga beraneka rupa, yakni tembaga, kuning emas, kuning bakar, hijau pupus, hitam, hingga warna perak.
Berbeda dengan di pasar yang bisa membeli satuan, bahan-bahan mentah ini tidak dijual eceran. Untuk jenis-jenis tertentu, harga dihitung per lusin, per gross, atau per pon. Jika tidak membutuhkan sebanyak itu, masih bisa kok membeli setengahnya. Harganya bervariasi, tergantung dari jenis bahan. Berkisar puluhan ribu rupiah.
Seperti pernak-pernik metal yang dijual di Toko Mutiara Indah. Rantai untuk kalung atau gelang, ada yang dijual per lusin mau pun per pon. Satu lusinnya berkisar Rp 15.000 hingga Rp 28.000. Sementara rantai yang dijual per pon, berkisar Rp 58.000 hingga Rp 150.000. Demikian juga untuk paku dan jarum, dijual dengan harga Rp 28.000 hingga Rp 150.
Selain itu ada juga bead yang harus dibeli per satu untai (tiap untuk berbeda-beda jumlahnya, tergantung besar kecilnya bead. Yang pasti, cukup untuk membuat satu kalung). Harga satu untai kristal China 4.500 sampai Rp 20.000. Lalu batu-batu alam dijual dengan harga Rp 10.000 hingga Rp 45.000.
Sedangkan untuk bead dengan bahan kayu, dihitung per lusin atau per pon.Bead kayu ukuran sedang berbentuk kotak misalnya, dijual dengan harga Rp 4.500 tiap lusinnya. Lalu, kayu bulat dengan ukuran lebih kecil, dihargai Rp 42.000 untuk satu pon.
Membeli pernak-pernik siap pakai atau membuat design eksklusif bahan-bahan yang ada. Dua-duanya juga boleh. yang terbuat dari manik-manik plastik, kayu, mutiara, kaca, logam atau pun batu-batu alam. yang diletakkan saling bertindihan di dua kotak besi. biru itu, saya beli seharga Rp 40.000.
Demikianlah Artikel Travel Indonesia tentang Wisata Belanja Perhiasan Murah di Pasar Pagi Asemka Taman Sari Jakarta pada kesempatan kali ini. Baca juga Artikel Wisata Indonesia tentang Pesta BAB Lombok pada arsip artikel sebelumnya. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi referensi wisata bagi Anda dan keluarga!